Friday, June 26, 2015

Wajah jenazah berubah jadi hitam mengerikan akibat tidak sholat

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadz yang bertugas memandikan mayat orang Islam di rumah sakit. Kurang lebih jam 3.30 pagi,saya menerima panggilan dari Hospital Tengku Ampuan Rahimah Klang, Selangor untuk menguruskan jenazah lelaki yang sudah seminggu tidak diambil keluarga. Di luar kamar mayat itu cukup dingin dan gelap serta sunyi dan hening.

Hanya saya dan seorang penjaga kamar mayat tersebut yang berada dalam di sana. Saya membuka dengan hati-hati penutup muka jenazah. Kulitnya putih, badannya kecil dan berusia awal 20-an. Allah Maha Berkuasa.
Tiba-tiba saya lihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit bertukar menjadi hitam. Mulanya saya tidak menganggap ini aneh, namun semakin lama semakin hitam, hati saya mulai bertanya-tanya. Saya terus menatap perubahan itu dengan teliti, sambil di hati tidak berhenti-henti membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
Detik demi detik berlalu, wajah jenazah semakin hitam. Selepas lima menit berlalu, barulah ia berhenti bertukar warna. Ketika itu wajah mayat tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti terbakar. Saya keluar dari kamar mayat dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh yang berlaku itu. Pelbagai pertanyaan timbul pada saya apakah yang sebenarnya telah terjadi? Siapakah pemuda itu?
Mengapa wajahnya berubah menjadi hitam? Sedang saya termenung tiba-tiba saya dapati ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya. Satu lagi pertanyaan timbul, siapa pula wanita ini yang berjalan seorang diri di kamar mayat pada pukul 4.00 pagi. Semakin lama dia semakin mendekat, dan tidak lama kemudian berdiri di hadapan saya.
Dia berusia 60-an dan memakai baju kurung. “Ustadz”, kata wanita itu.”Saya dengar anak saya meninggal dunia dan sudah seminggu mayatnya tidak diambil. Saya mau tengok jenazahnya.” kata wanita itu dengan lembut. Walaupun hati saya ada sedikit tanda tanya, namun saya mengantar wanita itu ke tempat jenazah. Saya tarik laci 313 dan buka kain penutup wajahnya. “Betulkah ini mayat anak ibu?” tanya saya. “Saya rasa betul… tapi kulitnya putih”.”Makcik lihatlah betul-betul.” kata saya. Selepas ditelitinya jenazah itu, wanita itu begitu yakin mayat tersebut adalah anaknya. Saya tutup kembali kain penutup mayat dan mendorong kembali lacinya ke dalam dan membawa wanita itu keluar dari bilik mayat.
Tiba di luar saya bertanya kepadanya. “Ibu, ceritakanlah kepada saya apa sebenarnya yang berlaku sampai wajah anak ibu bertukar jadi hitam?” tanya saya. Wanita itu tidak mau menjawab sebaliknya menangis terisak-isak. Saya ulangi pertanyaan tetapi ia masih enggan menjawab. Dia seperti menyembunyikan sesuatu.”Baiklah, kalau ibu tidak mau memberitahu, saya tidak mau menguruskan jenazah anak ibu ini”. Kata saya untuk menggertaknya. Setelah saya berkata demikian, barulah wanita itu membuka mulutnya. Sambil mengusap air mata dia berkata:”Ustadz, anak saya ni memang baik, patuh dan taat kepada saya.
Jika dibangunkankan di waktu malam atau pagi untuk bekerja, dia akan bangun tanpa membantah sepatah kata pun. Dia memang anak yang baik. Tapi…” tambah wanita itu lagi “Apa bila ibu bangunkan dia untuk bangun solat subuh misalnya, dia ngamuk memarahi ibu. Kalau dia disuruh pergi ke warung dalam hujan lebat pun dia akan pergi, tapi kalau disuruh supaya bangun solat, anak ibu ini akan terus naik pitam. Itulah yang ibu kesalkan.” Kata wanita tersebut. Jawabannya itu memeranjatkan saya.
Teringat saya kepada hadis nabi bahwa barang siapa yang tidak sholat, maka akan ditarik cahaya iman dari wajahnya. Mungkin itulah yang berlaku. Wajah pemuda itu bukan saja ditarik cahaya keimanannya, tapi juga diaibkan dengan warna yang hitam. Selepas menceritakan perangai anaknya, wanita tersebut meminta diri untuk pulang. Dia berjalan dengan cepat dan hilang dalam pekaranganan yang gelap. Kemudian saya pun memandikan, mengapankan dan mensholatkannya. Selesai urusan itu, saya kembali ke rumah.
Saya perlu balik secepat mungkin kerana bertugas keesokan harinya sebagai imam di Masjid Sultan Sallehuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam. Selang dua tiga hari kemudian, entah kenapa hati saya begitu tergerak untuk menghubungi ahli waris mayat pemuda tersebut. Melalui nomor telepon yang diberikan oleh Hospital Tengku Ampuan Rahimah, saya hubungi saudara yang agak jauh pertalian persaudaraannya.
Selepas memperkenalkan diri, saya berkata,”Ibu, kenapa ibu biarkan orang tua itu datang ke rumah sakit seorang diri di pagi-pagi hari. Rasanya lebih bagus kalau ibu dan keluarga yang datang sebab ibu tinggal di Kuala Lumpur lebih dekat dengan Klang. “Pertanyaan saya itu menyebabkan dia terkejut. “Orang tua mana pula?”, katanya. Saya ceritakan tentang wanita berkenaan, tentang bentuk badannya, wajahnya, serta pakaiannya.”Kalau wanita itu yang ustadz katakan, perempuan itu adalah emaknya, tapi …. emaknya sudah meninggal lima tahun lalu!” Saya terpaku, tidak tahu apa yang hendak dikatakan lagi.
Jadi, siapakah yang datang menemui saya pagi itu? Walau siapa pun wanita itu dalam arti kata sebenarnya, saya yakin ia adalah ‘sesuatu’ yang Allah turunkan untuk memberitahu kita apa yang sebenarnya telah berlaku hingga menyebabkan wajah pemuda itu berubah hitam. Peristiwa tersebut telah terjadi lebih setahun lalu, tapi masih segar dalam ingatan saya. Ia mengingatkan saya kepada sebuah hadis nabi, yang mengatakan bahwa jika seseorang itu meninggalkan sholat satu waktu saja dengan sengaja, dia akan ditempatkan di neraka selama 80.000 tahun.
Bayangkanlah siksaan yang akan dilalui satu hari di akhirat bersamaan dengan seribu tahun di dunia. Jika 80.000 tahun? Ingatlah! Azab meninggalkan sholat fardhu ini amat dahsyat dan tidak putus-putus siksaannya dari kehidupan dunia hinggalah kehidupan akhirat.
Semoga kita semua dapat mengambil ikhtibar dari cerita ini dan menjadi orang yang sentiasa menjaga sholat, Insya Allah … Wallahu a’lam bishawab … Wabillahi Taufik Wal Hidayah, … Salam Terkasih .. Dari Sahabat Untuk Sahabat … … Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci … ~ o ~ Salam santun dan keep istiqomah … — Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini … Itu hanyalah dari kami … dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan.

0 comments:

Post a Comment